Kamis, 26 Desember 2013

Yang Tersembunyi di Pulosari


Sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal Banten sebagai tempat tujuan wisata religi. Diantara situs yang paling ramai dikunjungi ialah komplek pemakaman para sultan di Banten Lama. Namun, beberapa situs religi lain banyak menarik perhatian dan patut dikunjungi.
Kawah Pulosari, tempat peristirahatan para pendaki sebelum naik ke puncak


Pulosari, sebuah gunung berketinggian 1336 Mdpl yang terketak di desa Cilentung, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan cerita rakyat desa Cilentung di sekitar gunung Pulosari terdapat batu-batu yang dikeramatkan. Konon tempat ini juga menyimpan jejak Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten yang pertama. Ketika hendak ditugaskan oleh ayahnya, Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama Islam, Maulana Hasanuddin mendapat petunjuk untuk mendaki gunung Pulosari dan gunung Karang. Di tempat itu, Maulana Hasanudin bertemu dengan saudara Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran, yang akhirnya berhasil dibujuk untuk masuk Islam.
Salah satu sudut Curug Putri yang sering menjadi persinggahan para pendaki
Mengenai keberadaan batu-batu yang dikeramatkan, penduduk setempat membenarkan. “Banyak juga, neng, yang datang untuk urusan yang nggak bener. Biasanya mereka nyari tempat batu-batu keramat itu,” Ujar Abah, pemilik warung makan kecil di dekat pintu masuk pendakian gunung Pulosari. Abah menjelaskan, ada beberapa batu yang konon dikeramatkan dan berada disekitar Pulosari, diantaranya batu Sanghyang Arca, Batu Sanghyang Kotok dan Batu Kiara Sarebu. Selain ketiga batu tersebut, terdapat situs Air Terjun Putri. Di bawah pancuran air terjun, terbenam berbagai batuan persegi  yang dahulunya merupakan tempat pemandian Nyai Putri Rinak Manik dan Ki Roncang Omas.
Namun, biarpun terdapat situs-situs religi di Pulosari, kebanyakan pengunjung tidak datang untuk hal tersebut. Pulosari ramai dikunjungi setiap akhir pekan oleh para pendaki. Mereka lebih memilih menikmati Pulosari sebagai objek wisata alam. “Disini track-nya lumayan menantang. Bisa buat pemanasan kalau mau naik ke gunung lain, “ ujar Dede Nurmaya, salah satu pendaki gunung Pulosari.

Reni Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar