Sudah
sejak lama masyarakat Indonesia mengenal Banten sebagai tempat tujuan wisata
religi. Diantara situs yang paling ramai dikunjungi ialah komplek pemakaman
para sultan di Banten Lama. Namun, beberapa situs religi lain banyak menarik
perhatian dan patut dikunjungi.
Kawah Pulosari, tempat peristirahatan para pendaki sebelum naik ke puncak |
Pulosari,
sebuah gunung berketinggian 1336 Mdpl yang terketak di desa Cilentung,
Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan cerita rakyat desa
Cilentung di sekitar gunung Pulosari terdapat batu-batu yang dikeramatkan.
Konon tempat ini juga menyimpan jejak Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten
yang pertama. Ketika hendak ditugaskan oleh ayahnya, Sunan Gunung Jati untuk
menyebarkan agama Islam, Maulana Hasanuddin mendapat petunjuk untuk mendaki
gunung Pulosari dan gunung Karang. Di tempat itu, Maulana Hasanudin bertemu
dengan saudara Ratu Pakuan dan Ratu Pajajaran, yang akhirnya berhasil dibujuk
untuk masuk Islam.
Salah satu sudut Curug Putri yang sering menjadi persinggahan para pendaki |
Mengenai
keberadaan batu-batu yang dikeramatkan, penduduk setempat membenarkan. “Banyak
juga, neng, yang datang untuk urusan yang nggak bener. Biasanya mereka nyari
tempat batu-batu keramat itu,” Ujar Abah, pemilik warung makan kecil di dekat
pintu masuk pendakian gunung Pulosari. Abah menjelaskan, ada beberapa batu yang
konon dikeramatkan dan berada disekitar Pulosari, diantaranya batu Sanghyang
Arca, Batu Sanghyang Kotok dan Batu Kiara Sarebu. Selain ketiga batu tersebut,
terdapat situs Air Terjun Putri. Di bawah pancuran air terjun, terbenam
berbagai batuan persegi yang dahulunya
merupakan tempat pemandian Nyai Putri Rinak Manik dan Ki Roncang Omas.
Namun,
biarpun terdapat situs-situs religi di Pulosari, kebanyakan pengunjung tidak
datang untuk hal tersebut. Pulosari ramai dikunjungi setiap akhir pekan oleh
para pendaki. Mereka lebih memilih menikmati Pulosari sebagai objek wisata
alam. “Disini track-nya lumayan
menantang. Bisa buat pemanasan kalau mau naik ke gunung lain, “ ujar Dede
Nurmaya, salah satu pendaki gunung Pulosari.
Reni Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar