Kamis, 26 Desember 2013

Pesona Sungai Cisadane di Tengah Kota


Cisadane, sungai yang memiliki panjang 80 km bersumber di Gunung Salak dan terus mengalir hingga ke Laut Jawa. Sejak dahulu Sungai Cisadane telah dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pengairan. Selain untuk kegiatan pengairan, Pemerintak Kolonial Belanda sendiri telah membuat sebuah bendungan guna mengatur debit air sungai Cisadane yang akan mengalir ke Batavia. Jika tidak demikian dikhawatirkan kota Batavia terendam banjir cukup parah. Bendungan tersebut berdiri megah sampai dengan saat ini di daerah Kota Tangerang, tepatnya di perbatasan antara Kecamatan Karawaci dan Kecamatan Neglasari. Bendungan tersebut masih berfungsi baik saat ini, dan masyarakat Kota Tangerang menyebutnya dengan Bendungan Air Pintu Sepuluh atau Sangego. 
Sungai Cisadane pada Malam Hari


Debit air Sungai Cisadane sendiri sangat bergantung curah hujan di daerah Bogor. Jika curah hujan tinggi bisa dipastikan debit air tinggi bahkan sampai akibatkan meluap. Saat penulis kecil, jarak rumah tidak terlalu jauh dari sungai. Pernah sekali warga sekampung dihebohkan air sungai yang meluap. Ketika itu mudah sekali mendapatkan ikan Lele, Sapu-Sapu, Gabus, dan lainnya. berbondong-bondong warga memenuhi tepi sungai dengan membawa ember. Senang sekali ketika itu bisa panen ikan tanpa repot memancing.

Saat ini untuk memperkenalkan sungai Cisadane sebagai ikon Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan perbaikan di sisi sungai sehingga membuat orang – orang yang sedang menikmati suasana sungai dengan berjalan kaki menjadi semakin nyaman dan juga melakukan berbagai acara rutin yang diselenggarakan tiap tahun seperti Festival Cisadane. Festival ini menghadirkan banyak hiburan seperti upacara pe’cun atau lomba perahu naga serta tidak lupa berbagai macam hasil kerajinan, makanan khas, dan juga budaya tradisional Kota Tangerang dan sekitarnya.

Laomba Pe'cun
Namun, ditengah masyarakat terdapat mitos mengenai sungai Cisadane yang diyakin dari turun temurun, yakni mitos tentang adanya buaya putih di sungai tersebut. Buaya ini berwujud siluman yang diyakini sering muncul untuk memangsa orang – orang beraktifitas di sekitar sungai Cisadane untuk mencuci, mandi dll. Untuk buaya sendiri pun memang masih sering muncul dan warga sering melihat buaya yang muncul dari dalam sungai.
            Itulah sepenggal cerita tentang sungai yang menjadi ikon dan kebanggaan warga Tangerang, semoga upaya pelestarian bisa terus berlangsung sehingga generasi – generasi mendatang pun masih bisa menyaksikan sebuah sungai yang bersih dan indah.

@Sapto_Andrianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar